cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
ISSN : 23378433     EISSN : 26214520     DOI : -
Core Subject : Health,
Journal of Acta Pharmaciae Indonesia is a journal published twice a year by Pharmacy Department, Jenderal Soedirman University, Purwokerto with the Number of ISSN 2337-8433 and E-ISSN 2621-4520. Our journal discusses various pharmaceutical fields in terms of Pharmaceutics & Pharmaceutical Technology, Pharmaceutical Biology, Pharmaceutical Chemistry, and Pharmacology & Clinical Pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo" : 5 Documents clear
Disolusi Terbanding Tablet Acetaminophen Produk Generik Berlogo dan Produk Bermerek Tuti Sri Suhesti; Eka Prasasti Nur Rachmani
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.028 KB) | DOI: 10.20884/1.api.2018.6.2.2160

Abstract

Asetaminofen/parasetamol adalah obat analgetik-antipiretik yang populer dan banyak digunakan. Sediaan asetaminofen dalam bentuk tablet, selain dengan nama generik juga tersedia dengan nama dagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekivalensi in vitro terhadap mutu produk dagang dan generik berlogo tablet asetaminofen yang beredar di pasaran. Pada penelitian ini dilakukan uji disolusi terbanding asetaminofen produk obat generik berlogo dan produk bermerek dalam media disolusi berupa larutan dapar fosfat pH 5,8. Penentuan laju disolusi asetaminofen dilakukan menggunakan metode paddle (dayung) dengan kecepatan pengadukan 50 rpm, pada suhu 370C ± 0,50C. Sampel cuplikan diambil pada menit ke 5, 10, 15, 20, 30 dan 45. Parameter uji yang diamati adalah kadar obat terlarut pada saat t=30 menit (C30) dengan parameter standar baku C30 menunjukkan hasil tidak boleh kurang dari 80% kadar obat. Hasil penelitian didapatkan bahwa disolusi tablet asetaminofen masing-masing produk baik obat generik berlogo maupun produk bermerek menunjukkan gambaran profil disolusi yang berbeda. Dari 8 sampel diperoleh 5 produk paten dan 3 produk generik semuanya menunjukkan hasil disolusi dengan nilai C30 yang memenuhi syarat (>80).
Analisis Kualitatif Faktor-Faktor Pendukung Kepatuhan Pasien Infeksi Dalam Meminum Antibiotik Cefixime Setelah Masa Rawat Inap Di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Elisa Mahardika; Laksmi Maharani; Masita Wulandari Suryoputri
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.909 KB) | DOI: 10.20884/1.api.2018.6.2.1243

Abstract

Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan regimen yang telah ditentukan dokter atau apoteker untuk mencegah resistensi. Pasien setelah masa rawat inap berpotensi pada masalah kepatuhan dalam penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor pendukung kepatuhan pasien infeksi dalam menggunakan antibiotik sefiksim setelah masa rawat inap di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo. Penelitian dilakukan menggunakan metode non-experimental berdasarkan pada pendekatan kualitatif fenomenologis dengan cara wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara dilakukan dua kali pada hari ke-7 setelah keluar dari rumah sakit dan satu minggu setelah wawancara pertama. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif dengan proses berfikir induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pendukung kepatuhan pasien infeksi dalam meminum antibiotik sefiksim setelah masa rawat inap adalah keinginan untuk sembuh, informasi bahwa antibiotik harus dihabiskan, takut terjadi kekambuhan, diingatkan anggota keluarga, bentuk sediaan, kondisi kesehatan yang memburuk dan mengikuti saran dokter. Selain itu, didapatkan hasil bahwa pasien patuh meminum dan menghabiskan antibiotik sesuai aturan pakai. Pasien mendapat mendapat manfaat dari etiket yang membantunya dalam mengingat jam minum obat.
Aktivitas Antifungi Esktrak Etanol Daun Kamboja Merah (Plumeria rubra L.) Terhadap Pityrosporum ovale Rizki Akbar Ramadhan; Rehana Rehana; Muhamad Salman Fareza
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1259.177 KB) | DOI: 10.20884/1.api.2018.6.2.2161

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder dan konsentrasi hambat minimum (KHM) dari ekstrak etanol daun kamboja merah (Plumeria rubra L.) terhadap fungi Pityrosporum ovale penyebab ketombe. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi dalam pelarut etanol. Kandungan kimia pada ekstrak diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis. Aktivitas antifungi dilakukan dengan metode dilusi padat untuk memperoleh nilai KHM. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun kamboja merah mengandung flavonoid dan terpenoid. KHM yang didapat adalah 1750 ppm.
Penapisan Senyawa Antikanker Dari Batang Brotowali (Tinospora Crispa L) Dan Uji Aktivitas Sitotoksik Pada Kultur Sel Widr Warsinah Warsinah; Harwoko Harwoko
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.694 KB) | DOI: 10.20884/1.api.2018.6.2.2162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan profil senyawa, uji aktivitas sitotoksik, dan induksi apotosis dari ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.). Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 96% kemudian di fraksinasi dengan n-heksan, kloroform, etilasetat berdasarkan tingkat polaritas. Uji dilanjutkan kromatografi lapis tipis menggunakan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak campuran. Spot yang ada dilihat dibawah UV 254 nm dan 366 nm serta disemprot dengan reagen penampak noda. Ekstrak dan fraksi kemudian diuji aktivitas sitotosiknya dengan metode MTT, serta induksi apoptosis dengan metode double staining dan flowcytometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik batang brotowali mengandung senyawa flavanoid, fenolik, dan terpenoid. Ekstrak mempunyai efek sitotoksik dengan IC50 sebesar 314 µg/ml dan fraksi F3 sebagai fraksi aktif mempunyai efek sitotoksik dengan IC50 sebesar 146 µg/ml. Pada konsentrasi 25 µg/ml, fraksi mampu menginduksi apoptosis sebesar 28,9 %, kontrol sel 17,90% dan doksorubisin 63,12%. Pemacuan apoptosis ditunjukkan dengan adanya warna orange dan terjadinya banyak badan apoptosis pada sel WiDr dengan perlakuan ekstrak yang lebih banyak dibandingkan dengan kontrol sel.
Uji Fitokimia dan Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Terung Asam (Solanum ferox L) Syarpin Syarpin; Wahyu Nugroho; Sari Rahayu
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.854 KB) | DOI: 10.20884/1.api.2018.6.2.1544

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah terung asam (Solanum ferox L). Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan beberapa cara yaitu dengan melakukan uji fitokimia alkaloid, terpenoid, steroid, saponin, fenolat secara umum, dan flavonoid. Hasil dari uji fitokimia menunjukkan reaksi positif terhadap beberapa pereaksi yaitu uji alkaloid, uji terpenoid, uji fenolat dan uji flavonoid. Sedangkan uji steroid dan saponin tidak memberikan hasil yang positif terhadap pereaksi. Selanjutnya dilakukan uji antioksidan dan diperoleh nilai IC50 sebesar 177,16 ppm. Sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol buah terung asam memiliki aktivitas antioksidan sedang.

Page 1 of 1 | Total Record : 5